Sekitar
satu bulan yang lalu saya mendapat tantangan untuk membuat karya fotografi,
dimana ini menjadi karya percobaan pertama saya dalam menceritakan satu rumah
yang mempunyai nilai sejarah yang telah mati dan dihidupkan kembali untuk
mengenang masa kejayaannya dulu. Roemah Martha Tilaar yang letaknya di Gombong,
Kebumen, Jawa Tengah. Tantangan yang saya hadapi untuk salah satunya adalah
faktor cuaca dan detail dari Rumah tersebut.
Dalam perekaman
kedua puluh karya ini saya mencoba bereksperimen menggunakan Kamera Lubang
Jarum yang terbuat dari kaleng bekas. Dari dua puluh karya bercerita tetang
Rumah yang mempunyai nilai sejarah, dari bentuk arsitektur, eksterior dan interior.
Dimana saya mendapat pengalaman baru dalam proses perekaman ruang per
ruang, yang masing masing ruang mempunyai aura yang berbeda. Pada proses
perekaman ini waktu yang dibutuhkan berbeda beda dari hitungan detik, menit,
bahkan jam. Ada
beberapa ruang yang difoto berulang ulang, dikarenakan cahaya yang dibutuhkan
sangat minim, sebagai contoh untuk pemotretan ruang tamu, ruang sembayang dan
kamar, waktu yang dibutuhkan sampai 3 jam.
Kedua puluh Karya itu adalah pokok dari sudut
ruang yang mempunyai nilai cerita, meskipun masih banyak yang belum terekam
tetapi sudah mewakili dari apa yang ingin saya ceritakan tentang Roemah Martha
Tilaar. Dan ternyata dengan alat
yang sangatlah sederhana saya mampu menyelesaikan tantangan tersebut, karena
semangat dari LIMA JARI.
Salam
Lima Jari